Peran Dinas Lingkungan Hidup Jaga Alam dan Ekonomi Rakyat

Redaksi
5 Min Read

 

Promoukm.com | Lingkungan yang asri bukan hanya indah dipandang mata, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang besar bagi masyarakat. Keberhasilan menjaga kualitas lingkungan berbanding lurus dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam konteks ini, peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak hanya terbatas pada aspek pelestarian, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mendukung ekonomi lokal dan keberlanjutan. (https://dlhbali.id/)

1. Pengelolaan Sampah sebagai Sumber Ekonomi

DLH mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular, bukan hanya sebagai limbah, tapi sebagai sumber daya. Program seperti Bank Sampah, daur ulang, hingga budidaya maggot dari sampah organik, membuka peluang pendapatan baru, khususnya bagi ibu rumah tangga, pelaku UMKM, dan komunitas lokal.

Contoh dampak ekonominya:

  • Masyarakat bisa menukar sampah anorganik dengan uang atau kebutuhan pokok.
  • Pelaku usaha kecil dapat menciptakan produk daur ulang, seperti kerajinan dari plastik, kompos, atau ecobrick.
  • Bank sampah menciptakan lapangan kerja baru, mulai dari pengumpul, pemilah, hingga pengepul.

Semua ini bisa tercapai karena fasilitasi, pembinaan, dan dukungan DLH dalam bentuk pelatihan, penyediaan sarana, dan regulasi yang mendukung ekonomi hijau.

2. Industri Hijau dan Izin Lingkungan yang Pro-Rakyat

Dinas Lingkungan Hidup juga terlibat dalam proses pemberian izin lingkungan bagi usaha dan industri. Izin ini tidak hanya menilai dampak ekologis, tetapi juga mempertimbangkan dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar.

DLH mendorong agar pelaku usaha:

  • Mengembangkan teknologi bersih, yang tidak mencemari lingkungan sekaligus efisien secara biaya.
  • Melibatkan masyarakat dalam rantai produksi atau operasional mereka.
  • Memberikan kompensasi atau program pemberdayaan untuk masyarakat terdampak.

Dengan pendekatan ini, pertumbuhan ekonomi tetap berjalan tanpa mengorbankan lingkungan, bahkan justru memberi peluang kerja dan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar lokasi usaha.

3. Pariwisata Berbasis Lingkungan

Lingkungan yang bersih dan asri merupakan aset penting dalam mengembangkan pariwisata lokal, terutama di desa-desa wisata, taman kota, kawasan konservasi, dan ruang terbuka hijau.

DLH bekerja sama dengan pemerintah desa dan komunitas untuk:

  • Menata kawasan agar ramah wisatawan, seperti jalur hijau, taman kota, taman edukasi, atau sungai yang dibersihkan.
  • Mendorong ekowisata dan wisata edukasi lingkungan, yang melibatkan masyarakat sebagai pemandu, penjaga kebersihan, atau penyedia jasa homestay.
  • Mengadakan festival lingkungan atau lomba kebersihan lingkungan untuk menarik wisatawan.

Dampaknya sangat terasa secara ekonomi:

  • Pendapatan dari wisata meningkat.
  • Masyarakat bisa membuka warung, homestay, atau jasa sewa sepeda.
  • Desa menjadi lebih dikenal dan berkembang secara ekonomi tanpa kehilangan identitas ekologisnya.

4. Pengendalian Bencana dan Dampak Ekonominya

DLH juga berperan dalam mitigasi bencana lingkungan seperti banjir, longsor, kekeringan, dan polusi. Bencana ini bukan hanya merusak lingkungan, tapi juga bisa menghancurkan ekonomi masyarakat — mulai dari gagal panen, rusaknya rumah dan fasilitas, hingga kehilangan pendapatan.

Melalui upaya seperti:

  • Rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS).
  • Penanaman pohon dan penghijauan kawasan rawan longsor.
  • Pemantauan kualitas udara dan air.

DLH membantu mencegah bencana lingkungan yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi miliaran rupiah setiap tahun. Dengan lingkungan yang sehat dan stabil, masyarakat dapat menjalankan aktivitas ekonomi dengan lebih aman dan produktif.

5. Pendidikan Lingkungan untuk Generasi Ekonomi Masa Depan

DLH juga fokus pada pendidikan lingkungan hidup, terutama pada anak-anak sekolah dan generasi muda, melalui program seperti Sekolah Adiwiyata. Hal ini berdampak jangka panjang secara ekonomi karena:

  • Membangun kesadaran wirausaha berbasis lingkungan.
  • Menciptakan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan ekonomi hijau dan perubahan iklim.
  • Mendorong gaya hidup hemat energi dan hemat biaya.

Generasi muda yang teredukasi akan lebih siap menciptakan inovasi hijau yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi tinggi.

6. Penguatan UMKM Berbasis Lingkungan

Dinas Lingkungan Hidup juga mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis lingkungan, seperti:

  • Produksi kompos skala rumahan.
  • Kerajinan daur ulang dari sampah plastik atau kain.
  • Produk ramah lingkungan seperti tas dari daun, sabun organik, dan lain-lain.

Melalui pelatihan, kemitraan dengan sektor swasta, dan promosi dalam event lingkungan, DLH membantu UMKM ini tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru yang berkontribusi pada perekonomian daerah.

Menjaga Lingkungan = Meningkatkan Ekonomi

Lingkungan hidup yang asri bukan hanya memberi udara segar atau pemandangan yang indah, tetapi juga menopang ekonomi masyarakat secara nyata. Dinas Lingkungan Hidup memiliki peran krusial dalam menjembatani kebutuhan ekologi dan ekonomi melalui:

✅ Pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular
✅ Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
✅ Dukungan terhadap UMKM dan pariwisata
✅ Pencegahan bencana yang merugikan ekonomi
✅ Penciptaan ruang hijau yang bernilai ekonomis

Dukungan kita terhadap program-program DLH tidak hanya akan berdampak pada kelestarian alam, tetapi juga pada kesejahteraan kita sendiri dan generasi masa depan. (https://dlhbali.id/)

Mari dukung lingkungan yang asri sebagai fondasi ekonomi yang tangguh![]

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *