Inovasi UMKM, Amplang Walet dari Teluk Dalam Tembus Pasar Ekspor

Inovasi produk amplang walet dari Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara

Redaksi
5 Min Read

PROMOUKM.COM | Kukar–Inovasi produk amplang walet dari Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, kini resmi menembus pasar luar negeri, termasuk Singapura dan Thailand. Produk ini menjadi bukti nyata bahwa desa di pelosok pun mampu menghasilkan karya yang layak bersaing di tingkat internasional.

Apa Itu Amplang Walet Teluk Dalam?

Bagi sebagian orang, amplang mungkin sudah dikenal sebagai camilan berbahan dasar ikan yang gurih dan renyah, biasa ditemukan di berbagai daerah di Kalimantan. Namun, amplang walet yang diproduksi UMKM Desa Teluk Dalam memiliki keistimewaan tersendiri. Produk ini diracik dengan bahan tambahan berupa sarang burung walet—komoditas bernilai tinggi yang juga menjadi kekayaan lokal desa tersebut.

“Amplang walet ini sudah berhasil kita ekspor ke luar negeri, seperti ke Singapura dan Thailand,” ungkap Supian, Kepala Desa Teluk Dalam, pada Senin (14/4/2025).

Perpaduan cita rasa gurih dari amplang dan manfaat kesehatan dari sarang burung walet menjadikan produk ini tidak hanya lezat, tetapi juga menawarkan nilai gizi lebih. Tidak mengherankan jika amplang walet langsung mencuri perhatian pasar internasional.

Bahan Lokal, Rasa Mendunia

Keunggulan produk ini tak hanya terletak pada inovasi rasa, namun juga pada sumber bahan bakunya. Semua komponen utama berasal dari desa itu sendiri, termasuk sarang burung walet yang dipanen langsung dari habitat alami di sekitar permukiman warga.

“Produk unggulan UMKM Teluk Dalam ini menggunakan bahan baku yang berasal dari desa kami sendiri yang memiliki populasi burung walet,” terang Supian.

Hal ini menjadikan amplang walet sebagai produk zero waste import, sepenuhnya mandiri dari sisi produksi dan distribusi bahan mentah. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau untuk produk dengan nilai jual ekspor, yakni berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000 per kemasan 500 mililiter.

Makanan Ringan yang Higienis dan Siap Konsumsi

Di tengah ketatnya standar kualitas pangan dunia, UMKM Desa Teluk Dalam tidak main-main dalam menjaga mutu produk mereka. Proses produksi amplang walet dilakukan dengan menjaga standar kebersihan dan higienitas yang tinggi. Setiap produk dikemas secara modern, mengikuti regulasi sanitasi dan keamanan pangan yang berlaku untuk produk ekspor.

Camilan ini tidak hanya lezat, namun juga aman untuk dikonsumsi semua kalangan. Ini menjadi daya tarik tambahan di tengah pasar global yang kini sangat peduli pada kualitas dan keamanan makanan.

Binaan Disperindag Kukar

Kesuksesan ini tak lepas dari peran aktif Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara, yang sejak awal tahun 2023 telah melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di Teluk Dalam.

“Kami dipandu langsung oleh dinas, dan mereka pula yang membawa produk kita menembus pasar luar negeri,” jelas Supian.

Melalui bimbingan teknis, pelatihan, hingga fasilitasi pemasaran, Disperindag menjadi motor penggerak transformasi UMKM lokal agar mampu menjangkau konsumen internasional. Langkah ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa menciptakan perubahan yang signifikan.

Desa Teluk Dalam: UMKM, Pertanian, dan Distribusi Beras

Tak hanya mengandalkan sektor kuliner kreatif, Desa Teluk Dalam juga terus mengembangkan potensi lain di sektor pertanian dan distribusi bahan pangan. Saat ini, desa tersebut tengah mengelola lahan sawit seluas delapan hektare di kawasan Stadion Aji Imbut.

Namun demikian, pengelolaan ini masih dalam tahap pembenahan. Supian menjelaskan bahwa pohon-pohon sawit sebelumnya sempat terbengkalai, sehingga saat ini mereka masih berfokus pada pemeliharaan sebelum bisa memanen hasil.

“Kita masih dalam proses perbaikan. Belum ada hasil yang kami terima karena fokus kita masih pada pemeliharaan,” tuturnya.

Selain sawit, Teluk Dalam juga terlibat dalam pengadaan beras untuk kebutuhan karyawan rumah sakit sejak tahun 2020. Program ini masih berlangsung hingga hari ini dan telah menjadi salah satu sumber pendapatan tetap desa. Tak hanya itu, kerja sama ini juga memperkuat rantai pasok dan distribusi pertanian lokal yang berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan berbagai program yang sudah berjalan—mulai dari UMKM amplang walet, sawit, hingga distribusi beras—Desa Teluk Dalam sedang berada dalam jalur yang tepat menuju pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.

Kisah sukses amplang walet ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Teluk Dalam, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia bahwa dengan kemauan, pendampingan yang tepat, dan kreativitas, produk lokal pun bisa menembus pasar global.[]

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *